Penyakit-Penyakit Pada Miss V Wanita - Menjaga kesehatan miss V sangta lah penting, selain untuk menjaga lesehatan tubuh tetapi juga untuk menghindari penyakit-penyakit yang berbahaya. selain itu dengan menjaga kebersihan miss V anda akan terhindar dari penyakit yang dapat mempersulti anda untuk memiliki momongan/ anak.
nah berikut ini adalah beberapa penyakti yang dapat menyerang pada miss V wanita. berikut selengkapnya tentang Penyakit Kewanitaan :
1. Miom
Penyakit miom adalah sebuah tumor jinak yang biasa tumbuh pada dinding
rahim dan dapat membesar sampai sebesar buah anggur dalam jumlah yang
banyak. Pada kebanyakan kasus, penyakit miom sendiri memang tidak
berbahaya atau beresiko kanker, tetapi miom sangat berpengaruh buruk
pada kehamilan, kenapa begitu ? karena miom pada kehamilan dapat
mengganggu perkembangan janin. Biasanya untuk mengobati penyakit miom
ini harus sesegera mungkin melakukan operasi, tetapi pasti untuk
sebagian penderitanya ada yang takut untuk dioperasi. Sampai saat ini masih belum diketahui penyebab penyakit. Kemunculan miom sering dikaitkan dengan
hormon estrogen atau hormon reproduksi yang dihasilkan oleh ovarium.
Biasanya penyakit miom sering muncul pada usia sekitar 30-50 tahun.
Setelah mengalami menopause, penyakit ini akan menyusut karena penurunan
kadar estrogen. Penyakit miom lebih sering menyerang wanita yang memiliki berat badan
yang over atau kelebihan berat badan. Semakin lebihnya berat badan dari
keidealan, hormon estrogen di dalam tubuh akan terus semakin meningkat.
Tidak jarang juga faktor keturunan sering dikaitkan dengan penyebab
adanya penyakit ini. Gejalanya Miom pada alar reproduksi wanita meliputih :
- Sering Merasakan Sakit Saat Melakukan Hubungan Seksual. Miom
yang tumbuh di sekitar vagina atau leher rahim akan menyebabkan
munculnya rasa sakit atau tidak nyaman saat berhubungan seksual.
- Perut Sering Terasa Sakit Hebat. Jika miom muncul cukup
besar, tentunya perut pasti akan terasa tidak nyaman atau bisa terjadi
pembengkakan. Tidak hanya bagian perut saja yang sakit, tapi punggung
bawah dan kaki juga akan merasa sakit.
- Konstipasi. Kondisi seperti ini akan muncul saat miom yang ada pada miss V menekan rektum atau usus besar.
- "Beser" atau Sering Buang Air Kecil. hal ini terjadi karena adanya miom yang semakin menekan kandung kemih sehingga pada wanita yang mengidap miom akan mengalami sering buang air kecil.
- Sakit Menstruasi dan Berlebihan. Penyakit miom sendiri tidak
pernah mengubah siklus menstruasi seseorang. Tetapi kondisi ini bisa
menyebabkan terjadinya pendarahan berlebih, masa menstruasi yang
bertambah lama "lebih dari 7 hari", menstruasi yang lebih sakit atau
lebih nyeri dari biasanya.
2. Kista
Kista vagina adalah suatu kantong tertutup pada dinding atau bagian
bawah dinding vagina yang berisi cairan atau bahan semi padat. Kista
terjadi akibat tersumbatnya kelenjar atau salurannya sehingga cairan
terkumpul di dalamnya. pada orang yang mengalami Kista pada vaginanya tidak akan merasa nyeri. Ukuran kista vagina bervariasi mulai dari seukuran kacang
sampai seukuran buah plum. Kista pada Vagina terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah Kista inklusi terjadi akibat trauma
seperti akibat tindakan operasi dan Kista
Gartner merupakan kista yang berasal dari
sisa saluran saat janin dalam perkembangan. kista ini dapat hilang dengan sendirinya akan tetapi kadang-kadang kista ini lumayan membesar
sehingga terlihat dari luar vagina. Kista
vagina biasanya tidak bergejala. Jika bergejala, maka gejalanya hanya
berupa pembengkakan kecil pada dinding vagina, massa tumor keluar dari
liang vagina atau nyeri saat melakukan hubungan seksual. Kista
vagina terkadang akan hilang dengan sendirinya. Apabila tidak hilang maka perlu
dilakukan tindakan operasi untuk membuangnya. Setelah operasi maka kista
biasanya tidak akan kambuh.
3. Bartholinitis
Bartholinitis
adalah infeksi yang berada dipinggir salah satu kelenjar Bartholin, dan
terletak pada bagian dasar labia. Penyebab penyakit ini karena terjadi
infeksi dan gonokokus atau dapat juga karena adanya bakteri lain.
Bartholinitis dapat menyerang kelenjar penderita, namun penyakit ini
tidak menular saat berhubungan seks. Kelenjar ini berukuran kira-kira
1cm dan terletak pada lubang awal vagina. Kelenjar bartholin ini
berfungsi sebagai pelumas saat melakukan hubungan seksual karena
kelenjar ini menghasilkan sedikit cairan untuk bibir vagina saat
berhubungan seksual. Gejala pada penyakit ini berupa demam dan tidak
enak badan. Sedangkan gejala pada vagina, mengalami pembengkakan pada
kanan atau kiri vagina, dan merasa nyeri bila diraba. Hal ini dapat
berujung terjadi kista bartholinitis bila tidak cepat ditindak lanjuti.
4. Keputihan
Keputihan
adalah cairan yang berwarna putih kekuning-kuningan yang keluar dari vagina.
Keputihan pada wanita terbagi menjadi 2, keputihan fisiologis dan
keputihan patalogis. Keputihan fisiologis biasanya terjadi menjelang
menstruasi atau setelah menstruasi bisa juga semasa subur datang setiap
bulan tetapi tidak dalam jangka waktu lama. Keputihan patalogis yaitu keputihan yang terjadi karena adanya infeksi atau bakteri yang berada dalam atau sekitar
vagina. Hal ini biasa terjadi karena adanya bakteri, virus, ataupun
parasit di daerah vagina dan dapat menjalar dan menyebabkan peradangan
atau penyakit yang lebih lanjut.
5. Herpes Genitalis
Herpes
Genitalis merupakan infeksi STD ( sexually transmitted disease), yang
disebabkan oleh virus (HSV) Herpes Simplex virus type II sebagian kecil
bisa juga karena virus tipe I. HSV sendiri dibagi 2 jenis. HSV 1
biasanya akan menyerang badan (pinggang ke atas hingga mulut), dan SHV 2
biasanya menyerang pinggang kebawah. Adapun HSV 1 terjadi karena
hubungan oral sex dan menular melalui tangan, oleh sebab itu herpes
genitalis lebih banyak dikarenakan HSV 2.
Seseorang yang sudah
terkena infeksi HSV memungkinkan terjadi 3 fase yang berbeda atau bahkan
tidak terjadi gejala. Infeksi primer yang terjadi langsung pada diri
penderita, infeksi nonprimer, infeksi rekuren dan asimtomatik atau tidak
mengalami infeksi sama sekali.
- Pada infeksi primer terjadi virus dari luar akan masuk dalam badan
penderita, lalu langkah selanjutnya virus menjalar dan bergabung dengan
DNA sehingga terjadi multiplikasi, dan virus menjalar melalui saraf
sensorik dan menetap secara permanent.
- infeksi non primer, infeksi yang sudah lama terjadi tetapi tidak
mengalami gejala seperti infeksi primer. Dalam tubuh penderita membentuk
sebuah antibody yang bila terjadi penjalaran virus tidak akan separah
infeksi primer.
- Infeksi rekurens, terjadi dimana HSV yang sudah ada dalam badan
penderita aktif kembali dan menggandakan diri. Hal ini dikarenakan luka,
hal-hal lain semacam stress, mengkonsumsi alkohol, kelelahan, makanan
yang merangsang penyakit, hubungan seksual yang terlalu berlebihan.
Gejala pada penyakit ini akan mengalami proses inkubasi 3-7
hari. tetapi penyakit ini juga bisa tidak terlihat apalagi bila infeksi
terjadi pada mulut rahim. Pada awalnya akan timbul seperti kulit
terbakar ditempat yang akan terjadi luka. Proses berlanjut penderita
akan mengalami rasa tidak enak badan, sakit kepala, pusing, cepat lelah,
demam dan juga nyeri otot.
6. Kandidiasis
Kandidiasis merupakan infeksi penyakti yang disebaban oleh jamur Candida, dan merupakan penyakti yang terbilang akut atau bisa juga subakut. Jamur ini semacam
ragi, yang terdapat dalam tubuh, sistem imun yang kuat akan dapat menolak
datangnya penyakit kandidiasis. Selain itu jamur ini tidak hanya menyerang vagina,
tetapi dapat menyerang paru-paru, mulut, kulit dan lain-lain.
Kandidiasis pada vagina biasanya disebabkan karena obat antibiotik yang lebih
sering dipakai, penggunaan pil KB, dan obat-obatan lain yang mengubah
suhu daerah vagina sehingga timbul jamur candida. Gejala infeksi kandidiasis yaitu meliputi rasa gatal, terbakar, dan keluarnya cairan kental berwarna putih, serta dapat
menyebabkan infeksi saluran kemih. Pengobatan pada
penyakit ini tidak akan menghilangkan candidia yang berada dalam tubuh,
akan tetapi hanya untuk mengendalikan pertumbuhan jamur didalam tubuh agar tidak berlebihan, tentu
dengan sistem kekebalan tubuh lebih berpengaruh terhadap jamur tersebut
karena bakteri dalam tubuh dapat mengendalikan jamur tersebut.
7. Kanker Seviks
Kanker servisks merupakan kanker yang paling ditakuti oleha kaum wanita. Dalam catatan WHO dicatat setiap tahun ribuan wanita didunia meninggal karena penyakti kanker serviks. Kanker serviks sendiri merupakan penyakti No 1 pembunuh wanita didunia. Penyebab kanker serviks yaitu karena adanya serangan oleh virus Human Pappiloma Virus (HPV) pada leher rahim, oelh karena itu kanker serviks juga sering disebut Kanker Leher Rahima. Pada negara berkembang sekitar 5% dapat
melakukan pengobatan kanker serviks stadium awal, sedangkan sekitar 76,6%
wanita berobat ketika penyakit memasuki stadium lanjut, hal ini terjadi dikarenakan gejala kanker serviks yang sulit dikenali atau tanpa gejala. Infeksi virus HPV untuk menjadi kanker serviks
membutuhkan waktu cukup lama yaitu sekitar 10-20 tahun namun proses infeksi ini
tidak pernah disadari wanita, oleh karena itu wajib bagi wanita utnuk mengikuti
vaksinasi kanker leher rahim sebagai pencegahan awal kanker ini. Penyebab HPV yaitu karena gaya hidup yang
kurang baik, kurangnya menjaga kebersihan alat reproduksi, kebiasaan
merokok, kurangnya asupan vitamin, berganti-ganti pasangan dan kurangnya
asupan asam folat pada tubuh. Selain itu Gejala awal HPVyang terbilang tidak ada ciri khas sama sekali membuat sulit untuk mengenali penyakti satu ini.
Ciri-ciri wanita mengalami gejala kanker serviks :
- Keputihan berlebih disertai pendarahan
- Selalu mengeluh sakit ketika berhubungan intim dan diikuti oleh keluarnya darah
- Saat buang air kecil mengalami rasa sakit
- Disaat menstruasi darah yang keluar lebih banyak dari normalnya
- Saat memasuki stadium lanjut, wanita sering merasa mual, nafsu makan
berkurang, memiliki rasa sakit saat buang air kecil, berat badan
menurun dan tidak stabil
Menjaga kebersihan organ intim merupakan pencegahan yang paling mudah untuk mengatasi peularan kanker serviks. apabila kebersihan organ intim kurang dijaga seperti pemakaian pembalut yang
lama, kebersihan air yang tidak maksimum ketika membasuh, keputihan yang
dibiarkan terus menerus, dan penularan hubungan seksual dengan
penderita sudah dipastikan kanker ini akan lebih cepat berkembang.
8. Servisitis
Servisitis adalah suatu kondisi
medis dimana terjadi luka pada serviks yang menjadi penghalang
kuman-kuman dari luar yang masuk. Serviks itu sendiri berposisi pada
ujung rahim yang sempit yang terbuka ke arah vagina. Penyebab servisitis
adalah mikrooganisme aoreb, kandraga, dan trikomas vaginalis. Tetapi
dapat juga disebabkan oleh alat-alat kontrasepsi atau benda asing yang
menempel dan melukai serviks.
9. Ulkus Mole
Ulkus Mole merupakan penyakit infeksi genital akut yang disebabkan karena bakteri heamophilus ducryi (streptobacillus ducreyi). Penularan penyakit ini ditularkan melalui hubbungan seksual dan merupakan penyakti yang sering menyarang pria dari pada wanita, terutama pria yang sering melakukaan prostisusi dan wanita penjajah seks. Penyakit ini biasanya berkembang dinegara tropis dan subtropis, serta di negara=negara berrkembang seperti Afrika, Karibia, dan Asia. Penangana penyakit ini bisa dengan cara menggunakan anti septik atau dipanasakan pada suhu 50 derajat selama 1 jam. Gejala orang yang terinfeksi Ulkus mole umumnya akan mengalami masa inkubasi selama 1-2
minggu dan akan mulai terlihat adanya borok pada pangkal paha sepanjang
3-30cm, serta mengalami sakit yang luar biasa setelah 3-10 hari terjadi
infeksi. Namun pada wanita kemungkinan gejala akan keputihan, sakit
ketika buang air kecil, mengalami borok di dalam vagina.
10. Trikomoniasis
Trikomoniasis
adalah penyakit kelamin yang penularannya melalui hubungan seksual, penyebab trikomoniasis adalah protozoa parasit. Trikomoniasis pada wanita biasanya menyerang pada vagina. Penggunaan kondom ketika berhubungan sangat disarankan untuk mencegah penularan penyakit ini. Trikomoniasis merupakan penyakit yang sering terjadi pada wanita dan merrupakan salah satu dari 3 penyakit yang sering terjadi pada wanita di dunia. Faktor terjadinya penularan penyakit ini adalah karena sering berganti-ganti pasangan, berhubungan dengan lelaki baru dikenal, dan karena penggunaan obatr injeksi. Gejala trikomoniassis pada wanita adalah pada didnidng vaignia berwarna kekuning-kuningan, atau kuning kehijau-hijauan, berbusa,
dan berbau tidak enak. Selain itu pada dinding vagina akan terlihat sembam dan
kemerah-merahan.
Nah sist Beberapa jenis penyakit diatas adalah contoh-contoh penykit kewanitaan yang sering terjadi di kalangan masyarakat kita. semoga kita bisa terhindar dari Penyakit-penyakit tersebut dan semoga bermanfaat,,,